Surga Yang Selalu Kita Rindukan

Awal perkenalan kami ada didalam bus.Alloh pertemukan kami didalam bus yg hendak membawa kami berdua ditempat yg sama pula.Tempat kami menimba ilmu dien sepekan sekali,di Madrasah Dienniyyah atau "Madin" kita lebih akrab mengenalnya.
Seiring berjalannya waktu,takdir Alloh mengumpulkan kami kembali untuk berkhidmat dalam dunia pendidikan anak.
Alloh kumpulkan kami kembali untuk membimbing anak-anak usia pra sekolah....membimbing mereka untuk lebih mengenal Islam.
Kebersamaan yg sungguh nikmat saat bersama atau berkumpul dg saudara -saudara kita yg sholilah.Betapa ini yg saya harapkan selama ini,betapa ini yg sangat saya rindukan.Mungkin dikarenakan jalan menjemput hidayah yg tak mudah,butuh perjuangan,butuh air mata,butuh keistiqomahan.Sehingga kecintaan saya terhadap kalian,wahai para muslimah sungguh kecintaan yg kelak akan mengumpulkan kita kembali di jannah-Nya...Amiin,uhibbukunna fillah.
Sungguh Alloh Maha Besar.....nikmat mana lagi yg akan sy dustakan.....astagfirulloh, ampuni kami ya Robb.
Singkat cerita,saat yg ditunggupun d atang.Saat yg ditunggu setiap muslimah untuk merealisasikan ilmu yg didapatnya selama ini supaya ilmu tersebut bukan teori saja.Ya itulah ikatan suci pernikahan,mitsaqan ghaliza.
Saya dan sahabat sholihahku,mungkin lebih tepatnya sebagai seorang kakak...kami harus berpisah dikarenakan tugas dan tanggung jawab telah menanti.Tugas yg begitu mulia,yg Alloh janjikan syurga.Sebagaimana sabda Rosululloh "jika seorang wanita menjalankan sholat 5 waktu,shoum di bulan Romadhon,menjaga kemaluannya dan mentaati suaminya...maka akan dikatakan kepadanya,masuklah kedalam jannah dari pintu manapun yg kamu suka " (HR.Ahmad).

Inilah pernikahan....
Menikah yg mengharuskan kami berkhidmat pada pasangan hidup kami masing-masing,tentunya tanpa mengesampingkan kewajiban kami pula sebagai pengemban dakwah,Karena bukan dari rahim kami saja generasi Robbani tersebut akan lahir.Generasi yg kelak menegakkan dienul islam ini diakhir zaman.
Tahun berganti....entah sdh berapa lama kami tidak bertemu.Mungkin kesibukan kami masing-masing dalam mengurus rumah tangga salah satu hal yg menjadi alasannya.Alasan yg membuat saya sendiri begitu mengesampingkan makna dari "silaturahmi",seolah-olah dengan kesibukan rumah yg tiada henti bahkan waktu 24jam pun berasa kurang sehingga waktu untuk silaturahmi begitu dikesampingkan.....Astagfirulloh,ampuni kami ya Robb.Jadi ingat pesan Rosul kita "siapa yg suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya,hendaklah ia menyambung silaturahmi".
Ternyata,ego manusia yg lebih mementingkan diri sendiri seakan lupa dengan janji-Nya.
Alhamdulillah,Alloh takdirkan kami bertemu kembali.Namun pertemuan kami sedikit berbeda dengan pertemuan kami diawal pernikahan.
Kakak sholihahku kali ini sudah memiliki "adik madu".
MaasyaaAlloh.....'betapa hebat diri anti",batin hati kecil saya.Disaat banyak atau lebih tepatnya sebagian wanita menolak perkara ini,engkau membersamai mereka...mengurus keperluan pernikahan mereka...sampai mengantarkan suami bersanding dengannya....Subhanalloh.Sungguh ini pemandangan yg luar biasa.Walau saya tahu nggak semudah itu pula hati kecilmu melakukannya.Namun keimanan yg kokoh lah sehingga anti  mampu melakukan semuanya.
Disaat banyak wanita mengatakan "bukan surga itu yg aku rindukan",tapi anti ridho dengan segala ketetapan-Nya.Mungkin dengan cara ini pula surga yg anti rindukan bisa di raih....Amiin.
Hati memang tidak ada yg tahu gejolak didalamnya,perang batin didalamnya atau apalah.karena syaitan senantiasa membisiki kita agar berjalan pada jalur kesalahan dan kesesatan supaya kita menjadi temannya di naar...naudzubillah.
Alloh lah yg Maha mengetahui apa yg ada di dalam hati,Alloh lah yg lebih mengetahui hamba-Nya.
Secara dhohir,saya melihat pemandangan sakinah dari ini semua.Anti sayang dengan "adik maduny",anti bisa berbagi tugas dengannya,anti mau berbonceng atau memboncengkan "adik madu" yg sholihah pula pastinya.
Pemandangan yg sungguh mementahkan pikiran sebagian wanita,bahwa "poligami" adalah hal yg salah,"poligami" tidak berpihak pada wanita atau apalah alasan dari sebagian wanita yg tidak setuju dengan syari'at Alloh ini.
"Poligami" bukan hal yg salah jika semau yg berkecimpung didalamnya adalah orang-orang yg faham akan ilmunya,faham akan hak dan kewajibannya,faham akan kedudukannya yg sementara didunia ini,yg sejatinya tempat untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya,bekal menuju kampung akhirat.
Inilah urgensi dari sebuah kata "ketaatan" yg begitu mudah diucap dan ditulis namun begitu butuh perjuangan untuk melaksanakannya.
This is a real life,not story or just film bioskop "surga yg dirindukan".
Surga yg Alloh janjikan memang bisa kita masuki dari banyak jalan,nggak harus berbagi suami dengan saudari muslimah kita.Namun alangkah bijaksana jika kita sebagai muslimah,yg mengaku umat nabi Muhammad,tidak berpihak bahkan mengikuti sebagian wanita yg "anti poligami".
Walau pada kenyataannya,banyak pelaku "poligami" yg menyalah gunakannya.Entah itu belum sesuai syariat atau akhlak yg masih kurang.
Kisah ini saya tulis bukan untuk mendeskritkan salah satu pihak,karena semua yg berpoligami atau  yg dipoligami adalah mereka yg hebat.Kalian mampu mengesampingkan ego diri dan mampu berbagi.Dimana semuanya itu pastilah ilmu kalian miliki.
Mari kita ambil ibrohnya....bahwa "poligami" bukan hal yg menakutkan namun bukan pula perkara mudah.
"Poligami" adalah solusi yg diberikan Alloh untuk umat-Nya,pastilah ada kebaikan didalamnya....in syaaAlloh.
Fitrah wanita,dimana segala sesuatu diukur dari perasaan semata hingga logika atau akal menjadi buram dan tak jelas,hingga syariat Alloh pun dilupakannya dg menafikkan dan mencari-cari "pembenaran" diri,bukan justru melakukan "kebenaran" sesuai syariat yg ada.Ya inilah wanita tentunya sambil nunjuk diri sendiri juga....astaghfirulloh,ampuni kami ya Robb.

Dengan "poligami" dapat membuat kecintaan kita pada manusia tidak segalanya.Membuat kecintaan kita pada Alloh lebih besar lebih diatas segalanya.

Ternyata,saya harus banyak belajar dari anti,kakak sholihahku.Betapa hidup nikmat tidak harus dilalui dengan kesenangan dunia semata.Ujian kenikmatan itulah yg justru kadang melenakan kita.
Betapa kesabaran lebih diperlukan ketika ilmu yg sdh sampai dituntut untuk diamalkan.Sejauh mana pengamalan tersebut kita nikmat,bukan justru kita kufuri.
Betapa keyakinan harus lebih dan lebih dibangun lagi.Bahwa apa yg didunia ini bersifat sementara.Kita hanya hak guna pakai bukan hak milik.Hak guna pakai untuk mencari bekal agar kelak Alloh dengan ridho melabeli hak milik itu untuk kita...Amiin.
Mencintai sekedarnya.Jangan cintai apa yg ada didunia ini melebihi cinta kita pada Alloh dan Rosul-Nya.Supaya niat dan keinginan kita tak kan pernah sia-sia.Supaya surga yg selalu kita rindukan bukan hanya angan...Amiin.

Ibnu Jauzi pernah berpesan kepada para sahabatnya sambil menangis ""jika kalian tidak menemukan aku nanti disyurga bersama kalian,maka tolonglah bertanya kepada Alloh Ta'ala tentang aku..."wahai Robb kami, hamba-Mu fulan sewaktu didunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau,maka masukkan lah dia bersama kami di syurga-Mu""
Inilah harapan saya juga atas persahabatan saya dengan anti,kakak sholihahku.
Saya memohon kepada-Mu ya Robb,kurniakanlah kepada saya sahabat - sahabat yg selalu mengajak untuk tunduk, patuh dan taat pada syariat-Mu.
Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu diakhirat  dengan-Mu....Amiin ya Robb.

Komentar

Postingan Populer