Harapan seorang umma.....

Wahai anakku....

Ketika umma membaca berita tetang wajah-wajah anak negeri yang begitu memilukan,hati umma masih tetap optimis menatap masa depan saat mengingat dan melihat ada segelintir pemuda yang hari ini sedang menyibukkan diri untuk menghafal Al-Quran.

Ketika umma membaca tentang bencana pornografi di negeri ini dimana 92% dari 100% anak kelas 4, 5 dan 6 di negeri ini telah terpapar pornografi bahkan sebagian diantara mereka mengalami kerusakan otak,hati umma masih tetap optimis menatap masa depan saat mengingat para penghafal Al-quran yang menyibukkan pandangan mereka dengan ayat-ayat Alloh dan menjaga mata mereka dari kemaksiatan pandangan.

Ketika umma membaca berita tetang semakin banyaknya pemuda-pemudi yang terjerumus dalam pergaulan bebas,bahkan anak-anak seusia SD mengalami musibah hamil di luar nikah,hati umma masih optimis menatap masa depan karena ada segolongan kecil pemuda penghafal Al-quran yang sedang menyibukkan diri untuk mempelajari agama Alloh.

Ketika umma melihat semakin maraknya anak-anak yang menghabiskan waktu senggang mereka dengan bermain games online,bahkan sebagian diantara mereka membolos dan duduk di warnet sepanjang hari,hati umma masih optimis menatap masa depan karena ada segelintir pemuda penghafal Al-quran yang senantiasa menjaga diri mereka dari kesia-siaan.

Ketika umma melihat semakin marak pemuda-pemudi dengan gaya hidup hedonisme yang bersenang-senang dengan menghamburkan harta orang tua mereka,hati umma masih optimis menatap masa depan karena ada segolongan pemuda yang hidup dalam kesederhanaan tengah menyibukkan diri menghafal Al-Quran demi mempersembahkan jubah keagungan bagi para orang tua mereka kelak di surga.

Ya.... harapan itu masih ada, sebagaimana Rasululloh menjanjikan bahwa pada akhirnya dunia ini akan kembali damai dan sejahtera saat Islam kelak memimpin dunia.

Harapan itu masih ada karena ada kalian yang hari ini tetap berada dalam jalan kebaikan meski dunia pada umumnya bergelimpangan kemaksiatan.

Namun anakku.....
Umma ingin menyampaikan bahwa jumlah kalian sangat sedikit. Kalian adalah orang asing yang tetap baik di tengah lingkungan yang buruk. Maka kelak akan ada sebuah generasi yang penuh kerapuhan dan kebobrokan menjadi tanggung jawab yang dipikul diatas bahu-bahu kalian.

Wahai anakku....
Maka menghafal Al-Quran saja tidak cukup. Ini hanyalah sebuah bekal dasar yang akan menguatkan kalian berjuang memimpin dunia ini menuju kebaikan.

Wahai anakku para penghafal Al-Quran,kepada siapa lagi kami menitipkan negeri ini di masa depan????

Kepada mereka yang hari ini sibuk nongkrong di warnet?  atau kepada mereka yang hari ini sibuk bercengkrama di warung kopi sambil mengisap rokok atau shabu-shabu?

Kepada siapa lagi kami menitipkan negeri ini di masa depan wahai anakku para penghafal Al Quran?

Kepada mereka yang memenuhi klub malam?
atau kepada mereka yang menyibukkan diri menonton sinetron?

Kepada siapa lagi kami menitipkannya?

Kepada mereka yang otaknya telah rusak karena pornografi? atau kepada mereka yang hari ini tengah sibuk berpacaran?

Kepada siapa lagi wahai anakku, kami menitipkan negeri ini?
Kepada mereka yang belajar demi nilai-nilai indah dalam rapot mereka? atau kepada mereka yang hanya sibuk mementingkan kesuksesan diri?

Wahai anakku,banyak generasi tak peduli. Ghirah mereka mati dengan kesibukan sekolah dari pagi hingga sore hari,kepedulian mereka hilang karena asiknya bermain games online perang-perangan.

Jangankan mereka sempat berfikir tentang nasib umat muslim di sebagian belahan bumi atau lainnya,bahkan untuk peduli tentang kebutuhan diri mereka harus selalu dinasihati.

Lalu kepada siapa lagi kami titipkan masa depan ini? 

Sementara jiwa kepekaan para santri dalam beberapa dekade ini dikebiri sebagai bagian dari rencana konspirasi.

Mereka begitu takut!!! Mereka begitu terancam jika jiwa para santri bergelora.
Mereka berencana sedemikian rupa agar santri berada dalam zona aman saja.
Mengajar,mengaji,menghafal Al-quran dan mengajar agama saja.

Wahai anakku para penghafal Al-Quran!!!!!
Keluarlah dari mihrab kalian saat Al-Quran telah tersimpan dalam dada.
Pergilah engkau mencari ilmu diseluruh penjuru dunia dan jadilah engkau para ulama.
Seagaimana ulama-ulama di masa dulu mengerti agama dan pemahamannya berbuah menjadi karya nyata yang bermanfaat untuk umat manusia.

Wahai anakku para penghafal Al-Quran....masalah ummat ini tak mampu di bayar dengan Al-Quran yang hanya disimpan dalam dada sendiri saja. Pergilah engkau dan masuklah dalam setiap peran kekhalifahan di muka bumi ini.
Jadilah engkau penguasa adil dan pemutar roda perekonomian dunia. Bila tidak engkau yang memainkan peran dalam panggung dunia maka mereka yang tak paham agama yang akan memainkannya. Relahkah engkau membiarkan Al-Quran yang tersimpaan dalam dada sekedar menonton panggung dunia?

Wahai anakku... para penghafal Al-Quran!!!
Keluarlah!!! Keluarlah dari mihrob kalian saat Al-Quran telah tersimpan dalam dada.
Agar dunia ini dipimpin oleh segolongan kecil pemuda yang luar biasa. Lipat gandakan kekuatan kalian hari ini sebelum engkau memimpin dunia karena pemuda-pemuda kebanyakan di masa kini adalah PR-PR mu di masa depan nantinya.

Keluarlah anakku,setelah Al-Quran tersimpan dalam dada.

Jadilah engkau pejuang yang merealisasikan nubuwat Rasul-Mu bahwa kelak islam akan memimpin dengan manhaj ala Rasululloh sebelum kiamat tiba.

Anakku... jadilah engkau salah satu pejuangnya!

ALLAHU AKBAR!!!!!

#copas+edit#

Komentar

Postingan Populer