# Taat pada suami bentuk kecintaan pada Illahi Robbi #
( edisi mengenang kembali)
Teringat pertemuan kami untuk pertama kalinya,suatu sore dibulan Maret yg cerah ditahun 2003.
Pertemuan pertama saya dengan "abi",panggilan tuk suami tercinta didalam tulisan ini karena pada kenyataannya,anak-anak lebih nyaman dengan panggilan "abah" kepada suami saya tercinta.
Mungkin karena kebiasaan si sulung dari awal yang lebih fasih menggunakan panggilan "abah" jika dibanding dengan panggilan "abi" yang akhirnya terbawa hingga ke adik adiknya.
Kalau saya sendiri lebih senang dengan panggilan "mas"....mungkin karena kita sama-sama berasal dari jawa.
Melalui proses yang cukup singkat.....ta'aruf,bertemu orangtua sekaligus khitbah hingga walimatul 'ursy yang hanya memakan waktu tidak lebih dari satu bulan.
Subhanalloh,ternyata proses yang begitu cepat ada rencana Alloh dibalik itu.
Satu bulan setelah itu,ibu meninggalkan kami untuk selama lamanya karena penyakit kanker ganas yang tiba tiba baru diketahui karena belum pernah ada gejala yang menunjukkan bahwa ibu akan terkena kanker ganas.Dimana menurut ilmu kedokteran hanya tinggal hitungan hari sisa umur ibu.
Beliau adalah seseorang yg begitu dekat dengan saya.MaasyaaAlloh,ternyata Alloh sudah menyiapkan seseorang buat saya sebagai pembimbing,sebagai penghibur,sebagai pemimpin diri saya namun bukan sebagai pengganti karena sampai kapanpun,kasih sayang beliau tak kan tergantikan oleh siapapun.
Mungkin karena proses singkat itulah menyebabkan kami berdua membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk menjalani proses yang namanya "pengenalan diri lebih dalam".
Ta'aruf memang sebuah proses yang panjang sebab inti dari ta'aruf bukan sekedar mengenal tapi lebih dari itu adalah proses memahami.
Boleh jadi 3 bulan telah cukup bagi kita untuk mengenal hal-hal dasar pasangan tapi sudahkah kita belajar untuk memahami?????
Memahami dirinya apa adanya bukan berarti mentolerir kekurangan dan kekhilafan pasangan,bila berhubungan dengan syari'at.
INGAT,MENERIMA APA ADANYA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PADA DIRI PASANGAN ADALAH DENGAN BERSINERGI DENGAN SEGALA KELEBIHAN DAN POTENSI BAIK YANG ADA SERTA BIJAK MENYIKAPI DAN MELAKUKAN ISLAH (PERBAIKAN) TERHADAP KEKURANGANNYA,LEBIH-LEBIH BILA KEKURANGAN TERSEBUT BERSIFAT RUHHIYYAH,KEIMANAN DAN KEILMUAN PASANGAN.
Karena selalu ada hal-hal baru yang kami temukan,sehingga kalimat "pemakluman" sering kali benar-benar diperlukan. Kalau tidak, maka akan ada kesedihan yang tertoreh karenanya.
Ternyata,kami masih harus banyak belajar. Belajar meredam ego dan emosi yang ternyata masing masing kami miliki.
Sebab,ketika beliau katakan saya egois,sebenarnya beliau tak kurang egoisnya dari diri saya.
Saat saya meminta beliau untuk pandai menjaga perasaan saya,sebenarnya saya yang harus ekstra menjaga perasaan beliau.
Bila dulu saja saat masih sendiri,ego dan emosi bisa jadi masalah apalagi sekarang saat kita telah bersama membina rumah tangga. Ya,seharusnya ego dan emosi tersebut dapat kita netralisir.
Pola asuh orangtua yang berbeda,sifat yang berbeda,cara pandang dalam menghadapi masalah yang berbeda dan sebagainya.
Sebagai seorang wanita,saya sudah menepis harapan untuk sosok yang sempurna karena memang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini "nobody is perfect"
Ketika Alloh memilihkan abi untuk saya,maka saat itulah Alloh ingin menyempurnakan kekurangan saya dengan keberadaan abi dan saya tahu,abipun bukan bukanlah laki laki yang sempurna dan saya berharap ketidaksempurnaan saya mampu menyempurnakan diri abi karena kelak kita akan satu.
Aib abi adalah aib saya dan indah abi adalah indah saya begitu pula sebaliknya.Abi dan saya akan menjadi "KITA"
Saya termasuk orang yang cenderung perfectionist, segala sesuatu harus nampak rapi dan indah dalam pandangan.
Saya akan mencari sesuatu sampai dapat hingga apa yang saya inginkan tercapai.
Sedangkan abi,terbiasa dengan tampilan seadanya dan tak perlu mencari cari bila tidak ada.
Saya hanya akan keluar rumah dengan baju dan jilbab dengan warna senada sedangkan abi bisa pergi dengan baju apa yg abi dapatkan dilemari walaupun "tabrak warna" istilahnya.
Saya menganggap keterlaluan,abi bilang biasa.
Saya bilang kalau semua harus dipikir,abi bilang dicuekin saja jika tidak perlu.
Kalau saya sekarang saja jangan ditunda,abi bilang nanti saja.
Kalau saya bilang pelan-pelan asal sampai dan selamat,abi bilang segera.
Abi yang blak blakan dan saya yang cenderung perasa.Ya......githu dech.
Alloh telah tetapkan abi sebagai nahkoda saya.Ingatlah,saya adalah makhluk-Nya dari tulang rusuk yang paling bengkok.Adakalanya saya akan membuat abi marah maka ketahuilah saat itu Alloh menghendaki abi menasehati saya dengan hikmah.
Sungguh hati saya tetaplah wanita yang lemah pada kelembutan namun jangan abi coba meluruskan saya karena saya akan patah tapi jangan pula membiarkan saya begitu saja karena akan selamanya saya salah.
Nasehati saya dengan bijak dan hikmah,niscaya abi akan menemukan saya menangis dipangkuan abi maka ketika itu abi kembali memiliki hati saya.
Ketahuilah,ketika ijab atas nama saya telah abi lontarkan, maka dimata saya....abi adalah yang terindah,kata kata abi adalah titah untuk saya selama tidak bermaksiat kepada Alloh,akan saya penuhi semua perintah abi.
Maka kalau abi berkenan saya meminta,jadilah hunian yang indah,yang kokoh,yang mampu membuat saya dan anak-anak kita nyaman dan aman didalamnya.
Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati buah hati kita.Tugas kita adalah mendidik mereka menjadi generasi yang dirindukan syurga.Yang dipundaknya akan di isi dengan amanah amanah dakwah.Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad.Yang darahnya mengalir darah syuhada karena itu bukan hanya tugas saya walau Al ummu madrosatul tapi semua butuh kerjasama yang baik.
In syaaAlloh dari tangan abi yang penuh berkah,abi mampu membentuk mereka. Dengan hati kita yang penuh cinta,kita mampu merengkuh hati mereka.
Alloh telah memilih abi sebagai imam saya,saya mohon pada abi ridholah pada saya.Sungguh ridho abi adalah ridho Ilahi Robbi.Mudahkanlah jalan saya ke syurga-Nya karena bagi saya,abi adalah kunci surga saya.
Kini,saya tengah belajar,belajar keras untuk menjadi sosok istri yang ideal sesuai tuntunan syar'i.Seperti yang Alloh pinta.
Sebab,sungguh saya tak ingin sekedar menjadi ideal dimata suami saya dengan mengabaikan idealisme syar'i.
Saya tidak mau sekedar menjadi seperti yang abi pinta,sebab menjadi seperti yang Alloh pinta menjadi tujuan hidup saya,in syaa Alloh.
Ribuan klip telah hadir dalam kebersamaan kita,ternyata kita masih harus banyak belajar.
"Wanita wanita yang keji adalah untuk laki laki yang keji. Dan laki laki keji adalah buat wanita wanita yang keji (pula) dan wanita wanita yang baik untuk laki laki yang baik dan laki laki yang baik adalahnuntuk wanita yang baik (pula)....."(Qs.An Nuur; 26)
Alloh memasangkan yang baik untuk yang baik dan yang buruk untuk yang buruk,maka ketika kita ingin pasangan kita lebih baik dan menjadi seperti yang Alloh pinta,seperti yang kita damba maka mulailah dengan memperbaiki diri kita sendiri.Mulailah berusaha menjadi seperti yang Alloh pinta.
Kita harus saling jaga dan mengingatkan....
Bagaimanapun proses pengenalan diri terus berlangsung.Berat sekali diawal,tertatih-tatih diperjalanan,butuh perjuangan untuk mencoba menggapai sebuah pegangan bernama PENGERTIAN tetapi kami terus mencoba menggapainya tuk satu keyakinan bahwa sebenarnya hanya dari pengertian-pengertian itulah yang nantinya dapat membuat pijakan lebih kuat dalam setiap langkah kami.
Tak ada lagi wajah sedih,tak ada lagi senyum curiga bahkan sekarang pandangan yang terpancarpun selalu membuahkan rasa cinta.
In syaaAlloh,besarnya cinta yang saya punya sama besarnya dengan cinta abi pada saya hanya saja,beliau bisa mengemasnya dalam bungkus yang lebih sederhana.
Justru karena bungkus yang sederhana itulah,membuat saya benar benar jatuh cinta padanya.
Jagalah hati saya dengan menjaga sikap abi,menjaga pandangan abi serta menjaga pergaulan abi agar saya dapat menjaga ketaatan ini pada abi dan agar saya mampu menjaga kehormatan ini dan kita dapat menjaga bahtera kita diatas lautan Alloh.
Wahai Alloh..............
Engkaulah saksi ikatan hati ini
Saya telah jatuh cinta kepada lelaki pasangan hidup saya
Jadikanlah cinta saya pada suami saya ini sebagai penambah kekuatan saya untuk mencintai-Mu
Namun kumohon pula,jagalah cinta saya ini agar tidak melelebihi cinta saya kepada-Mu
Hingga saya tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu
Jika ia rindu jadikanlah rindu syahid dijalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadap saya.
Jadikan pula kerinduan terhadap saya tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu.
Bila cinta saya padanya telah mengalahkan cinta saya kepada-Mu,ingatkanlah diri saya jangan engkau biarkan saya tertatih kemudian tergapai - gapai merengkuh cinta-Mu.
Ya Alloh,Engkau mengetahui bahwa hati - hati ini telah terhimpun dalam cinta pada-Mu,telah berjumpa pada taat pada-Mu
Telah berpadu dalam membela syari'at -Mu
Kokohkanlah ya Alloh ikatannya.kekalkanlah cintanya.tunjukilah jalan jalannya.
Penuhilah hati hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal dijalan-Mu.
Aamiin ya Robbal 'alamin.......
Ummu Saif
Komentar
Posting Komentar