ketidaksempurnaan Haruskah....
"Setiap hal yang kita lakukan bukan hanya berdampak pada diri kita semata tetapi juga berdampak kepada orang-orang di sekeliling kita"
Semoga apapun yang kita lakukan bisa menginspirasi orang-orang di sekeliling kita bukan sebaliknya.
Cerita hari ini adalah sebuah pelajaran berharga yg tak kan pernah terlupa.
"Poligami" selalu membawa ruang tersendiri dihatiku. Entahlah apa namanya ini, aku sendiri belum jelas maksudnya.
Disatu sisi aku faham bahwa ini syari'at Ilahi, dimana aku tak boleh sedikitpun mengingkarinya. Disisi lain, ada jiwa yg merasa teraduk aduk nggak karuan entahlah mungkin karena faktor lapangan yg kadang tak sesuai tuntunan.
Hari ini, aku bertemu dengannya. Seorang wanita berjiwa besar yg bersedia menawarkan suaminya untuk wanita yg dahulu pernah menjadi labuhan cinta pertama bagi suaminya saat hidayah blm menyapa.
Sebait demi sebait kudengar, miris sebenarnya namun aku harus tegar mendengarnya bercerita karena banyak niat mulia yg dihadirkannya. MaasyaaAlloh, ini temanku yg kedua dari sekian banyak saudari sholihahku yg dengan jiwa besarnya mengantarkan pasangan hidupnya bersanding dipelaminan dengan wanita lain.
Menjemput ridho-Nya melalui Ridho suaminya, begitu yg terucap.
Jujur ada penolakan diawal saat proposal "ta'adud" itu diajukan, dengan berbagai alasan dan salah satu diantaranya masalah ekonomi namun diskusi berikutnya membuat menimbang lagi manfaat dan madhorotnya jika penolakan dilakukan, begitu ceritanya padaku sore itu.
Sempat mengajak pindah jauh guna menutup celah fitnah jika proposal "ta'adud" tersebut belum disetujui, untuk benar-benar mengubur fitnah masa lalu karena peluang melakukan "ta'adud" tanpa ijin istripun bisa sebenarnya dilakukan dengan segera tapi bukan itu yg diinginkan oleh suaminya, begitu katanya waktu itu.
Ceritanya padaku, kenapa hari itu seperti ada yg menuntunnya untuk mendatangi rumah wanita tsb(labuhan Cinta masa lalu suaminya),dengan membawa sedikit makanan bercita rasa keluarga lebih tepatnya masakannya sendiri. Mengutarakan maksud kedatangannya membuat wanita tsb nggak percaya dan meminta waktu untuk berdo'a memohon petunjuk Ilahi Robbi.
Tak seorang pun manusia yang luput dari yang namanya ketidaksempurnaan, termasuk pasangan hidup.
namun sebagian besar manusia akhirnya menjadikan hakekat ketidaksempurnaan ini menjadi tameng untuk membela diri membenarkan semua kesalahan dan semua kondisi yang terjadi, prasangka hatiku yg tak seharusnya ada.
Alhamdulillah bait prasangka buruk itu hilang saat terpancar kebahagiaan dari wajah wanita baik nan berjiwa besar.
Diri....alangkah menyedihkan ketika posisi nyaman yang aku miliki membuat semakin nyaman untuk berleha-leha dan dengan gampang berprasangka buruk kepada mereka yg membawa hakekat ketidaksempurnaan.
Entahlah,sudah berapa kali harus menata hati kembali jika mendengar "poligami"
Alloh selalu punya cara terbaik untuk menyampaikan hikmah sebuah kebenaran.
*catatan malamku*
Komentar
Posting Komentar