Menikah itu......menyiapkan generasi.....

Kadang kita terlalu terpaku pada kesempurnaan yang tak pernah ada batasnya....sehingga kita melupakan bahwa diri kita sendiri penuh dengan kekurangan dan kelemahan.

Kita juga lupa bahwa letak penciptaan terbaik pada kita bukan karena kita tak punya salah tapi kemampuan bangkit dari tiap kesalahan dan menjadikannya pelajaran.

Begitupun bersama dalam kehidupan.

Berhentilah berharap pasangan yang sempurna... cukupkan dirimu pada keimanannya....
Dan yang lainnya adalah bonus dan tambahan.

Jatuh dan bangun kita yang jadikan perjalanan itu punya cerita, cemburu juga rindu, perhatian dalam amarah, kepedulian dalam diam, semua itu bumbu kehidupan.

Sebab yang kita cari dalam kebersamaan bukan hanya senang-senang tapi barakah dalam kehidupan.
Bertambahnya kebaikan dalam segala hal.... ketenangan dan kebahagiaan.

Kesemuanya tidak instan.
Kemampuan untuk bersabar  dan membimbing dalam kekeliruan...
Kemampuan menerima dan mau dituntun dalam kebaikan......
Itu ilmu yang dipelajari.

Maka hal yang paling serius yang disiapkan adalah mengkaji Islam hingga paham makna kehidupan yang dijalani.

Bahwasanya menjadi suami bukan hanya soal memberi makan, pakaian, dan tempat tinggal, atau bahkan sekedar mencinta dan merayu dengan rangkai kalimat ranggi.

Bahwasanya menjadi istri bukan hanya soal bergelut dalam sumur, dapur dan kasur, atau bahkan hanya sekedar punya fisik menarik siap menunggu suami pulang sore hari.

Tapi tentang perjuangan......
Tentang dakwah dan kebangkitan......
Tentang menyiapkan generasi pelanjut....
Tentang bersusah di jalan Alloh....sampai Allah memenangkan kini atau nanti.....Aamiin.

Komentar

Postingan Populer