HASAD

Kata Ibnu Taimiyah, “Hasad adalah sekedar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada orang lain yang ia lihat" (Amrodhul Qulub wa Syifauha, Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, h. 31, Dar Al Imam Ahmad, cet 1, 1424 H).

Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Para ulama membagi hasad menjadi 2, yaitu hasad hakiki & hasad majazi

(1)Hasad hakiki adalah seseorang berharap nikmat orang lain hilang. Hasad seperti ini diharamkan berdasarkan kata sepakat para ulama dan adanya dalil tegas yang menjelaskan hal ini.

(2) Hasad majazi (ghibthoh) adalah berharap mendapat nikmat seperti yg ada pada orang lain tanpa mengharapkan nikmat tersebut hilang dr orang tersebut.
Jika ghibthoh ini dalam hal dunia, itu dibolehkan.Jika ghibthoh ini dalam hal ketaatan, itu dianjurkan. (Syarh Shahih Muslim bin Al Hajjaj, Yahya bin Syarf An Nawawi, Dar Ihya’, Beirut, 1392, 6/97).

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah) dan ia menunaikan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari no. 73 dan Muslim no. 816)

Maksud dari hadist tersebut bahwa hasad yang diperbolehkan adalah hasad yg tidak tercela karena ada maksud untuk memotivasi seseorang untuk meraih 2 kebaikan tadi. Seperti hal nya dalam potongan ayat “Berlomba-lombalah dalam kebaikan", berlomba-lomba dalam hal ketaatan kepada Allah, Maka itu sangat diperbolehkan.

CARA MENGOBATI HASAD?
Dekatkan diri kepada allah, syukuri sekecil apapun nikmatmu karena terkadang apa yg kita abaikan bisa jadi di impikan oleh orang lain, ikhlas tapi harus tetap ikhtiar dan bersikaplah sabar serta qanaah (menerima dengan lapang dada atas segala ketentuan Allah) karena sesungguhnya Allah itu maha adil

Wallahu a'lam

Komentar

Postingan Populer